Telat Tangani Covid 19, Ron DeSantis Dicap Sebagai Gubernur Terbodoh
Dalam perdebatan tentang penanganan pandemi COVID-19 di Amerika Serikat, Gubernur Florida Ron DeSantis telah menjadi sosok yang kontroversial. Kebijakan-kebijakannya yang lebih longgar telah memicu berbagai reaksi, dengan sebagian masyarakat mendukungnya, sementara yang lain menyebutnya sebagai “gubernur terbodoh.”
Penolakan Gubernur DeSantis untuk memberlakukan lockdown di tingkat negara bagian merupakan salah satu kebijakannya yang paling kontroversial. Di saat banyak negara bagian memberlakukan pembatasan ketat, DeSantis memilih untuk tetap membuka perekonomian, menekankan pentingnya kebebasan individu dan kesehatan masyarakat. Pendekatan ini memicu perdebatan sengit, dengan sebagian orang menganggapnya sebagai langkah yang berani dan bijaksana, sementara yang lain menyebutnya sebagai pengabaian terhadap risiko kesehatan.
Dalam persepsi para pendukung DeSantis, kebijakannya mencerminkan keyakinan pada kapasitas individu untuk membuat keputusan yang sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri. Mereka menilai bahwa pembatasan ketat dan lockdown dapat memberikan dampak merugikan pada aspek ekonomi dan menciptakan konsekuensi negatif dalam jangka panjang terhadap kesejahteraan masyarakat. Namun, kritikus menekankan kemungkinan kontribusi kebijakan ini terhadap peningkatan kasus dan kematian di Florida.
Sumber ketidaksetujuan juga muncul dari kebijakan DeSantis yang tidak mewajibkan penggunaan masker. Meskipun ada bukti yang menunjukkan bahwa menggunakan masker dapat melambatkan penyebaran virus, Gubernur Florida menolak untuk memberlakukan aturan penggunaan masker secara universal di negara bagian tersebut. Keputusan ini menciptakan perpecahan di antara pendukung dan kritikusnya. Sebagian mendukung kebebasan individu untuk memilih apakah akan menggunakan masker atau tidak, sementara yang lain menganggap langkah tersebut sebagai kelalaian dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Gubernur DeSantis mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang penggunaan sertifikat vaksin sebagai syarat untuk mengakses tempat-tempat umum. Keputusan ini dianggap sebagai langkah untuk melindungi privasi individu dan mencegah diskriminasi terhadap mereka yang belum mendapatkan vaksin. Meski demikian, beberapa pihak berpendapat bahwa tindakan ini dapat menimbulkan hambatan terhadap upaya mencapai kekebalan kelompok dan dapat memperlambat proses pemulihan dari sisi ekonomi.
Dalam menghadapi pandemi, Gubernur DeSantis telah menunjukkan sikap skeptis terhadap lockdown dan pembatasan ketat sejak awal. Ia mengadvokasi pendekatan “pembukaan bertahap,” di mana bisnis dan kegiatan sosial dapat berlanjut dengan beberapa pembatasan. Meskipun demikian, beberapa pihak menyoroti pendekatan ini sebagai respons yang kurang terhadap eskalasi situasi kesehatan, yang dianggap dapat mempertaruhkan nyawa masyarakat.
Terkait kebijakannya yang paling memicu perdebatan, Gubernur DeSantis memegang pendekatan kontroversial terhadap dunia pendidikan. Dia dengan tegas mendorong agar sekolah tetap membuka pintu mereka secara fisik, bahkan di tengah lonjakan kasus COVID-19. Meskipun data menunjukkan bahwa risiko penularan lebih rendah di kalangan anak-anak daripada orang dewasa, keputusan ini memicu sorotan dan keberatan dari orang tua serta tenaga pendidik yang merasa risau terhadap keselamatan anak-anak dan staf sekolah.
Para pendukung DeSantis mengklaim bahwa menutup sekolah dapat berdampak negatif pada perkembangan anak-anak dan pendidikan mereka secara keseluruhan. Mereka menekankan bahwa langkah-langkah pencegahan yang cermat dapat diambil untuk melindungi komunitas sekolah. Akan tetapi, para kritikus berpendapat bahwa langkah ini dapat meningkatkan risiko penularan di antara anggota komunitas sekolah, dengan potensi merugikan pelajar dan staf yang berada di garis depan pendidikan.
Gubernur DeSantis dengan keputusan dan langkah-langkahnya telah mengundang respons beragam dari masyarakat, menghasilkan ketidakpastian dan kontroversi dalam penanganan pandemi COVID-19 di Florida, oleh karena itu para pengamat memberikan cap kepada dirinya sebagai gubernur terbodoh. Di tengah perkembangan situasi yang dinamis, pentingnya koordinasi antara pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah menjadi semakin terasa, menjadi krusial untuk menghadapi tantangan ini secara efektif.
Sumber : thebulwark.com